Inilah 5 Pelatih Yang Tega Mengkhianati Klubnya Pindah ke Klub Rival

Inilah-5-Pelatih-Yang-Tega-Mengkhianati-Klubnya-Pindah

Agen Bola Online – Inilah 5 Pelatih Yang Tega Mengkhianati Klubnya Pindah ke Klub Rival. Pelatih memiliki peran yang sangat penting untuk mengantarkan klubnya meraih juara. Karena itu, banyak pelatih yang dicintai oleh para fans setelah mereka mampu memberikan banyak gelar.

Inilah 5 Pelatih Yang Tega Mengkhianati Klubnya Pindah ke Klub Rival

Tapi, sama seperti pemain, ada sejumlah pelatih yang memutuskan untuk pindah ke klub rivalnya. Keputusan itu biasanya memang tak bisa diterima secara baik oleh para fans.

Berikut ini 5 pelatih yang memutuskan pindah ke klub rival seperti yang dilansir Sportskeeda.

1. Leonardo

Leonardo-1

Eks gelandang Brasil Leonardo sudah pernah bermain untuk AC Milan selama 5 tahun. Dan 7 tahun setelah pensiun di Milan tahun 2003, Leonardo kembali ke San Siro untuk melatih klub kesayangannya tersebut tahun 2010.

Namun, masa kepemimpinan Leonardo di Milan tak lama dan bisa dibilang tak begitu sukses. Leonardo lalu memutuskan untuk mundur usai hubungannya dengan Silvio Berlusconi semakin memburuk.

Tapi, 6 bulan kemudian, Leonardo diangkat untuk menjadi pelatih Inter Milan setelah Rafael Benitez dipecat. Leonardo mempersembahkan 1 trofi Coppa Italia untuk Inter sebelum ia hengkang di akhir musim.

2. Alex McLeish

Alex-McLeish-2

Birmingham City menjadi klub Premier League pertama yang diasuh Alex McLeish di sepanjang karirnya. Pria Scotlandia itu menangani klub di tahun 2007 dan membantu meraih prestasi yang cemerlang selama 4 tahun di sana.

McLeish sukses membawa Birmingham meraih promosi ke ajang Premier League dan menempati peringkat 9. Selain itu, McLeish juga pernah meraih Piala Liga bersama klub.

Meskipun terdegradasi, Birmingham berniat untuk mempertahankan McLeish tetapi ia memutuskan untuk hengkang dengan bergabung ke Aston Villa. Kabar itu sudah pasti membuat marah Birmingham, pasalnya McLeish masih terikat kontrak.

Tapi, McLeish gagal mengulangi kesuksesnya di Villa Park dan ia dipecat setelah 1 musim di sana.

3. Jorge Jesus

Jorge Jesus adalah bagian dari kesuksesan di Benfica. Pada musim 2013/14 Ia memenangkan sejumlah trofi domestik dan juga menjuarai Liga Eropa. Tapi, uang sepertinya menjadi faktor utama ketika sang pelatih memutuskan untuk hengkang ke klub rival setelah 6 tahun.

Walaupun begitu, Jorge Jesus masih belum mampu meraih kesuksesan besar sejak ia bergabung dengan Sporting Lisbon. Dari tahun 2015, ia cuma mampu memenangkan 1 trofi untuk Sporting.

4. Harry Redknapp

Harry-Redknapp-4

Sebelum meraih sukses bersama dengan Tottenham, Harry Redknapp diangkat menjadi manajer klub Portsmouth tahun 2002 dan ia berhasil mengantarkan klub meraih gelar Division One serta promosi ke Premier League. Portsmouth tetap ada di kasta tertinggi pada tahun berikutnya tetapi Redknapp mundur usai cekcok dengan pemilik klub Milan, Mandaric.

Beberapa pekan setelahnya, pria asal Inggris tersebut dibenci fans Porstmouth usai memutuskan bergabung dengan klub rival Southampton. Tetapi, ia malah gagal menyelamatkan Southampton dari degradasi.

Hanya satu musim, Redknapp memilih untuk mundur dan pada akhirnya kembali ke Portsmouth tahun 2005 selama 3 tahun di sana. Redknapp mempersembahkan FA Cup di tahun 2008 sebelum hengkang ke Tottenham.

5. Giovanni Trapattoni

Giovanni-Trapattoni-5

Ketika bermain, Giovanni Trapattoni merupakan sosok yang sangat dihormati di klub AC Milan. Trap menghabiskan seluruh kariernya bersama dengan Rossoneri dan telah dianggap sebagai legenda.

Usai memperkuat klub selama dua belas tahun, Trapattoni menangani AC Milan 3 tahun setelah pensiun di tahun 1972.

Setelah hanya 1 musim, Trapattoni membuat fans Milan marah dengan pindah ke tim rival, Juventus. Trapattoni mendapatkan kesuksesan besar bersama Bianconeri dengan memenangkan banyak gelar selama 1 dekade sejak 1976. Dan dari sini ia mendapatkan pengakuan sebagai salah satu pelatih terbaik di dalam sejarah sepakbola.

Tapi, Trapattoni kembali berkhianat dengan bergabung ke klub rival Inter Milan selama 5 tahun. Walaupun begitu, pendukung Juventus menyambutnya dengan tangan terbuka kala ia kembali ke klub tahun 1991.

Related Post :